Les Bahasa Belanda

UJIAN BASISEXAMENINBURGERING A1

Beberapa orang cukup kewalahan dalam mempersiapkan Ujian Basisexamen Inburgering. Tapi sebagian lagi bingung, itu ujian apa sih? Mungkinkah ...

Wednesday, September 24, 2025

Belajar Bahasa Belanda: Program Privat Online & Offline Karta Pustaka 2025

 

Tertarik menguasai bahasa Belanda guna persiapan karier, studi, program integrasi (inburgering) atau sekadar menambah kemampuan berbahasa asing, tapi sulit mencari jadwal kelas yang sesuai? Program les privat dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Sobat KP. Dengan pilihan kelas online dan offline, kurikulum yang terstruktur, Sobat KP akan dibimbing langsung oleh pengajar ahli secara efktif dan terfokus.

Berikut beberapa rincian program privat bahasa Belanda Karta Pustaka tahun 2025 yang bisa Sobat KP pilih sesuai dengan level dan tujuan:

A.    PRIVAT A1: Percakapan Dasar & Informal

Bagi sobat KP yang baru akan memulai belajar bahasa Belanda, level A1 adalah pilihan yang tepat. Program ini berfokus pada percakapan informal sehari-hari dan pemahaman dasar tata Bahasa Belanda.

·       Total Pertemuan: 40 x 1 jam pertemuan

·       Opsi Pembayaran:

o   Cicilan: Rp 650.000 per 5x pertemuan

o   Pembayaran Penuh: Rp 5.200.000 (untuk 40x pertemuan)

B.    PRIVAT A2: Komunikasi Semi-Formal

Lanjutkan tingkat belajar bahasa Belanda sobat KP ke level A2. Di sini, Sobat KP akan belajar berkomunikasi dalam konteks yang lebih luas dan semi-formal, memperkaya kosakata, dan memantapkan pemahaman grammatica bahasa Belanda.

·       Total Pertemuan: 40 x 1 jam pertemuan

·       Opsi Pembayaran:

o   Cicilan: Rp 825.000 per 5x pertemuan

o   Pembayaran Penuh: Rp 6.600.000 (untuk 40x pertemuan)

C.    PRIVAT B1 (Online): Bahasa Belanda untuk Profesional

Program ini dirancang khusus bagi Sobat KP yang membutuhkan kemampuan bahasa Belanda untuk keperluan pekerjaan. Materi akan berfokus pada komunikasi formal, bisnis, dan diskusi profesional.

·       Total Pertemuan: 30 jam pertemuan

·       Opsi Pembayaran:

o   Cicilan: Rp 925.000 per 5x pertemuan

o   Pembayaran Penuh: Rp 5.550.000 (untuk 30x pertemuan)

D.    PRIVAT INBURGERING

Bagi Sobat KP yang sedang bersiap mengikuti ujian inburgering, program ini adalah pilihan yang tepat. Kursus ini mencakup semua materi ujian yang diujikan.

·       Materi: Lezen (membaca), Luisteren (mendengarkan), Spreken (berbicara), Schrijven (menulis), dan Kennis van de Nederlandse Samenleving (KNS).

·       Estimasi Durasi: 10-15x pertemuan (disesuaikan dengan kebutuhan)

·       Biaya: Rp 1.100.000 per 5x pertemuan

E.    PRIVAT BEGINNER A1 ANAK (Usia 5-11 Tahun)

Program ini dirancang untuk mengenalkan si kecil pada bahasa Belanda dengan metode yang menyenangkan dan interaktif. Privat ini menggabungkan percakapan dasar dan pengenalan grammatica yang mudah dipahami anak-anak.

·       Fokus: Percakapan dan tata bahasa dasar

·       Opsi Pembayaran:

o   Cicilan: Rp 750.000 per 5x pertemuan

o   Pembayaran Penuh: Rp 6.000.000

 

Fasilitas Unggulan Untuk Pengalaman Belajar Terbaik:

  • Guru Berdedikasi: Setiap siswa akan didampingi oleh seorang guru yang akan memantau setiap proses perkembangan belajar hingga tuntas.
  • Pembelajaran Menyenangkan: Karta Pustaka menerapkan metode "Fun Learning" agar proses belajar bisa menyenangkan, tidak monoton dan bisa lebih mudah diserap.
  • Konsultasi Gratis: Sobat KP bisa berkonsultasi dengan guru secara fleksibel di luar jam les melalui WhatsApp atau email.
  • Jadwal Fleksibel: Waktu belajar dapat disesuaikan berdasarkan kesepakatan antara guru dan murid.
  • Materi Lengkap: Mendapatkan softcopy materi secara gratis. Untuk bahan ajar cetak, tersedia dengan biaya tambahan sebesar Rp 175.000.

 

Siap Memulai Petualangan Bahasa Belanda? Karta Pustaka solusinya!


Tuesday, September 9, 2025

Permasalahan di Balik Museum Van Gogh

 





Vincent Van Gogh, seorang seniman legendaris, dikenal karena karya-karyanya yang luar biasa. Namanya diabadikan di Museum Van Gogh yang sangat terkenal di Amsterdam. Namun, di balik kesuksesanya, museum ini kini sedang menangani masalah yang cukup serius. Masa depannya terancam karena adanya permasalahan terkait dana dengan Kementrian Kebudayaan Belanda.

Museum Van Gogh menjadi harta nasional yang menarik sekitar 1,8 juta pengunjung setiap tahunnya, saat ini memerlukan perbaikan guna melestarikan lebih dari 200 lukisan dan hampir 500 gambar karya Vincent van Gogh. Namun negosiasi yang sudah dilakukan selama 2 tahun ini belum juga mendapat titik terang, Direktur museum, Emilie Gordenker, bahkan diperingatkan bahwa museum bisa ditutup jika tidak segera mendapat bantuan.


Mengapa Museum Membutuhkan Dana Tambahan?

Museum terkenal Van Gogh menjadi salah satu destinasi wisata andalan saat ke Amsterdam. Saat ini, bangunan museum membutuhkan perbaikan besar agar koleksi-koleksi museum bisa tetap aman.  Dana yang dibutuhkan museim ini sekitar  $2,9 juta dari total subsidi yang saat ini sekitar $10 juta. Dana ini akan digunakan untuk perbaikan sistem pendingin ruangan, lift, serta meningkatkan keamanan kebakaran, keamanan umum, dan kerusakan bangunan. Jika tidak ada perbaikan, sebuah komite independen memperingatkan bahwa kondisi bangunan dapat membahayakan karya seni dan pengunjung. Namun, pihak kementerian justru berpendapat bahwa museum harus mencari dana sendiri untuk menutupi kekurangannya.

 

Gugatan Hukum dan Janji yang Terlupakan

Karena negosiasi yang dilakukan tidak berjalan lancar, akhirnya pihak museum memutuskan untuk melakukan pengajuan gugatan hukum terhadap negara. menemui jalan buntu, museum akhirnya mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintah Belanda. Gugatan ini mengacu pada perjanjian tahun 1962 yang ditandatangani antara negara dan Yayasan Vincent van Gogh (1960).

Perjanjian tersebut berisi negara berjanji untuk membangun museum dan “memastiskan material pelestarian koleksi-koleksi tersebut, seolah-olah merupakan propertinya sendiri.” Sebaliknya, seluruh koleksi pribadi Vincent van Gogh, termasuk lukisan-lukisan terkenal seperti The Starry Night dan Sunflowers ​​, diserahkan kepada yayasan dan kemudian ke museum.

Keluarga Van Gogh yang menjadi bagian penting dalam yayasan ini mendukung penuh langkah museum. Mereka menegaskan bahwa perjanjian tahun 1962 masih berlaku dan pemerintah mempunyai kewajiban hukum untuk memenuhi janjinya.

 

Apa Jawaban Pemerintah?

Kementerian Belanda menolak hal tersebut. Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa "Subsidi untuk perumahan Museum Van Gogh adalah jumlah tetap yang disesuaikan dengan inflasi setiap tahun. Subsidi dihitung berdasarkan metodologi yang digunakan untuk semua museum nasional." Berdasarkan metodologi ini, yang tidak dijelaskan lebih lanjut, kementerian menyatakan bahwa "Museum Van Gogh menerima salah satu subsidi tertinggi per meter persegi di antara semua museum nasional." Kementerian juga menyatakan bahwa "penggunaan metodologi ini dan dampaknya bagi Museum Van Gogh tidak melanggar perjanjian tahun 1962."

Namun, kementerian tidak menjelaskan lebih detail tentang metodologi tersebut. Mereka menyatakan akan menanggapi gugatan museum dalam proses hukum yang sedang berjalan. Perlu dicatat, Menteri Kebudayaan Belanda baru saja mengundurkan diri, dan belum jelas apakah ini akan mempengaruhi kebijakan baru.

 

Pentingnya Renovasi Ini?

Total biaya yang direncanakan diperkirakan mencapai $121 juta. Dimana $88 juta akan digunakan untuk pemeliharaan dan modernisasi struktural, $23 juta untuk tindakan keberlanjutan, dan sisanya untuk perbaikan lainnya, kata museum. Meskipun museum ini merupakan museum publik dengan pendapatan tertinggi di Belanda dan dapat memuat 85% dari anggarannya sendiri (penjualan tiket dan pendapatan dari toko serta kafenya), penutupan sebagian museum selama pembangunan akan menyebabkan kerugian pendapatan sekitar $29 juta .

Direktur museum, Emilie Gordenker, menjelaskan bahwa ini bukan proyek mewah, melainkan perawatan dasar yang sangat penting dilakukan. Ia berharap menteri yang baru akan meninjau kembali situasi ini dan menyadari pentingnya menepati janji yang dibuat pada tahun 1962. Perseteruan ini bukan hanya soal uang, tapi juga tentang kepercayaan dan komitmen negara untuk menjaga warisan seni yang tak ternilai, yang telah diberikan kepada seluruh umat manusia.

 

Referensi:

https://www.nytimes.com/2025/08/27/arts/design/van-gogh-museum-renovation.html?unlocked_article_code=1.hU8.Q2mf.C_Aeph2JsMXO&smid=url-share

https://treasureislandflorida.org/menyelami-kehidupan-museum-van-gogh/

https://www.artstation.com/artwork/n0QdoO




 

Saturday, September 6, 2025

Jam Gadang: Hadiah dari Belanda yang Kini Menjadi Identitas Lokal

 


 

Bukittinggi, sebuah kota sejuk di dataran tinggi Sumatera Barat, memiliki ikon yang tak terlupakan oleh waktu: Jam Gadang. Monumen megah yang berdiri kokoh di pusat kota ini bukan sekadar penunjuk waktu, melainkan saksi bisu perjalanan sejarah panjang yang penuh liku. Namun, tahukah Anda, Jam Gadang yang kini menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau ternyata adalah sebuah hadiah dari pemerintah kolonial Belanda?

Nama “Gadang” ternyata diambil dari Bahasa Minangkabau yang memiliki arti besar yang tentu saja mengacu pada ukurannya yang sangat besar dan megah. Jam ini dibangun pada tahun 1926 dan didirikan atas perintah Ratu Wilhelmina dari Belanda sebagai hadiah untuk Sekretaris Fort de Kock (nama lama Bukittinggi), HR Rookmaaker.

(Ratu Wihelmina pemberi Jam Gadang)

Arsiteknya yang bertanggung jawab membangun Jam Gadang adalah putra asli Minangkabau, Jazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh. Pembangunan jam ini menelan biaya 3.000 gulden dengan tidak menggunakan rangka besi atau semen, melainkan campuran unik dari batu kapur, putih telur, dan pasir. Ternyata, campuran ini dipercaya memberikan kekuatan rekat luar biasa pada bangunan, lho sobat. Wah, kira-kira berapa banyak telur yang dihabiskan untuk pembangunan jam ini ya?

Pada awalnya, Jam Gadang dirancang dengan gaya Eropa, lengkap dengan patung ayam jantan di puncaknya. Namun, seiring berjalannya waktu dan pergantian kekuasaan, bentuk atapnya pun ikut berubah. Saat pendudukan Jepang, atapnya dirombak menyerupai kuil-kuil Jepang. Lalu, setelah Indonesia merdeka, atapnya diubah kembali menjadi atap bagonjong, ciri khas rumah adat Minangkabau. Perubahan ini bisa dibilang menjadi simbol dari transformasi Jam Gadang: mulai dari hadiah kolonial hingga saat ini menjadi ikon identitas budaya lokal Indonesia.

Lebih dari sekedar menara jam, ternyata Jam Gadang menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui, nih sobat. Berikut min KP rangkum untuk para sobat KP:

  • Mesin Kembar Big Ben = Mesin penggerak Jam Gadang adalah buatan pabrik Vortmann Recklinghausen, Jerman. Kerennya mesin ini hanya diproduksi dua unit saja di dunia. Satunya lagi digunakan untuk menggerakkan menara jam paling terkenal di dunia, Big Ben di London!
  • Angka Romawi yang Ganjil = Jika sobat KP perhatikan baik-baik, angka empat pada Jam Gadang ditulis dengan empat huruf "I" (IIII), bukan "IV" seperti yang digunakan dalam angka Romawi. Wah unik banget ya sobat, tapi kira-kira kenapa ya?
  • Lokasi Strategis dan Makna Filosofis = Jam Gadang berdiri di tengah Taman Sabai Nan Aluih dengan tinggi 26 meter yang menjadikannya ikon megah di titik nol Kota Bukittinggi yang ramai.

Sekarang, Jam Gadang bukan lagi sekedar ”hadiah”, tapi telah menjadi ikon yang perpaduan budaya Eropa dan Nusantara, yang melambangkan ketangguhan masyarakat Bukittinggi dalam menghadapi perubahan zaman. Jadi, Apakah ada diantara sobat KP yang pernah mengunjungi Jam Gadang? Atau ada cerita menarik tersendiri saat berkunjung ke sini?

 

Referensi:

https://westsumatraexplorer.com/sejarah-dan-keindahan-jam-gadang-bukittinggi/

http://bpakhm.unp.ac.id/jam-gadang-the-pride-monument-of-the-city-of-bukittinggi/

https://www.detik.com/sumut/wisata/d-7285988/sejarah-dan-fakta-jam-gadang-bukittinggi-landmark-di-sumatera-barat.

https://travel.detik.com/travel-news/d-6624129/metamorfosis-atap-jam-gadang-dari-gaya-belanda-jepang-hingga-minang

https://oldstory189.blogspot.com/2010/03/sejarah.html

https://regional.kompas.com/read/2022/01/18/121117278/7-fakta-menarik-jam-gadang-mesin-cuma-2-di-dunia-hingga-misteri-penulisan

 

 

 

Wednesday, September 3, 2025

Pesta Bunga Dahlia di Lisse, Belanda: Keukenhof Dahlia Days 2025

 


Buat para sobat KP yang suka menikmati keindahan bunga Dahlia, jangan lewatkan Dahlia Days 2025 di Kastil Keukenhof, Lisse, Belanda! Dari tanggal 14 Juli hingga 1 Oktober 2025, kalian bisa menikmati pameran dahlia dengan 150 varietas berbeda di halaman kastil.

Puncak perayaannya adalah pada 29-31 Agustus 2025, dengan tema "Rayakan Kencan Anda". Para sobat KP akan dimanjakaan dengan pemandangan patung-patung bunga Dahlia yang memukau. Selain itu, ada tur kastil setiap Rabu dan Kamis seharga €5 jugaa.

Sebuah gambar berisi jendela, outdoor, bangunan, langit

Konten yang dihasilkan AI mungkin salah.

(Mosaik tahun 2024)

Selama "Dahlia Days", di kota Lisse juga akan diresmikan Mosaik Dahlia Raksasa pada Jumat, 29 Agustus. Karya seni bunga ini dibuat oleh John Wassenaar dan relawan, dan akan dipamerkan di 't Vierkant.

Tak hanya itu, berbagai desa di wilayah Bulb juga mengadakan Kompetisi Mosaik Dahlia dari akhir Agustus hingga awal September. Ini adalah kesempatan sempurna buat para sobat KP melihat atau bahkan ikut serta dalam perayaan kreativitas komunitas lokal dalam mengolah bunga dahlia.

Berikut beberapa acara khusus yang akan berlangsung selama Festival Dahlia:

·       8-10 Agustus: Parade Bunga Musim Panas Rijnsburg

·       9 Agustus: Wilayah Bulb dalam Bisnis 

·       4-7 September: Wilayah Umbi Mosaik Dahlia

·       13-14 September: Hari Monumen Terbuka

·       4-5 Oktober: Pasar Bunga di De Tulperij

·       9-12 Oktober: Pawai Empat Hari Wilayah Bulb

 

Jadi, bagi para sobat KP pecinta bunga, jangan lewatkan perayaan dahlia ini yang memadukan keindahan alam dengan seni kreatif ini, ya!

Referensi:

https://debollenstreek.com/event/dahlia-days-2025-keukenhof-castle-gardens-lisse/

https://hollanddahliaevent.com/

https://www.iamexpat.nl/lifestyle/events-festivals-netherlands/dahlia-festival


 

 

 

 


 

 

 

Monday, August 25, 2025

Pembukaan Kelas Periode bulan September 2025

  



Mulai aktivitas barumu di bulan September 2025 dengan belajar Bahasa Belanda! Karta Pustaka membuka pendaftaran kelas online dan privat dengan pilihan yang fleksibel sesuai kebutuhanmu.

Kursus Online (Mulai Juli 2025):


  • Kelas A1.1 Online (Pemula): Belajar dari dasar dengan 10 kali pertemuan. Biaya hanya Rp390.000,-. Kelas setiap Senin & Rabu (18.30 - 20.00 WIB).
  • Kelas A1.2 Online (Lanjutan A1.1): Lanjutkan pembelajaranmu dengan 12 kali pertemuan. Biaya hanya Rp450.000,-. Kelas setiap Selasa & Jumat (18.30 - 20.00 WIB).
  • Kelas A1.3 Online (Lanjutan A1.2): Lanjutkan pembelajaranmu dengan 14 kali pertemuan. Biaya hanya Rp490.000,-. Kelas setiap kamis (18.30 - 20.00 WIB).

Setiap kelas online memiliki kapasitas 5-15 siswa, memastikan pembelajaran yang efektif. Jangan lupa, ada juga buku materi seharga Rp175.000,- untuk menunjang belajarmu.


Info Lebih Lanjut & Pendaftaran:

Jangan ragu untuk menghubungi Kartu Pustaka melalui:

  • Telepon/WhatsApp:
    • +62 857-5057-9272 (Lifiana)
    • +62 813-3899-8527 (Depok)
  • Instagram: @kartapustaka
  • Facebook: @kartapustaka
  • TikTok: kartapustaka
  • Situs web: kartapustaka.blogspot.com

Lokasi offline Karta Pustaka berada di Bogem, Kalasan, Yogyakarta.

Raih kesempatanmu untuk menguasai Bahasa Belanda bersama Karta Pustaka. Daftarkan dirimu sekarang!

 

Memperkuat Bahasa Belanda untuk Semua Warga Brussels

 



Bahasa merupakan suatu kunci penting dalam setiap aspek kehidupan tidak terluput guna membuka peluang baru, dan Brussels sedang mengupayakan hal tersebut. Menteri Flemish Brussel, Cieltje Van Achter, meluncurkan rencana guna memperkuat posisi bahasa Belanda di ibu Kota nya. Rencana tersebut disebut "Totaalplan Nederlands voor Brussel," dimana tujuan dari diluncurkannya rencana itu adalah untuk memastikan bahasa Belanda dapat diakses dan digunakan oleh setiap orang, dari anak-anak hingga orang dewasa. Wah, ternyata tujuannya simpel tapi sangat berarti, ya sobat. Rencana ini fokus pada tiga pilar utama aspek kehidupan, diantaranya:

1. Anak-anak dan Remaja

Anak-anak dan remaja memegang pernanan penting sebagai generasi muda. Menteri Van Achter percaya bahwa penguasaan bahasa Belanda yang baik sejak dini adalah investasi terbaik. Rencana ini akan mendorong orang tua untuk memilih layanan penitipan anak berbahasa Belanda dan mendukung penggunaan bahasa ini di taman bermain serta sekolah. Hal ini dilakukan guna membiasakan anak-anak hidup dan berinteraksi dengan menggunakan Bahasa Belanda, sehingga mereka bisa terbiasa dan familiar dengan Bahasa Belanda ini.

2. Dewasa

Bagi orang dewasa, kemampuan berbahasa Belanda dianggap sebagai "kunci menuju masa depan yang lebih baik." Hal ini dipercaya karena dengan adanya kemampuan berbahasa Belanda yang baik, maka kita dapat membuka jalan menuju pekerjaan, pendidikan, dan integrasi yang lebih baik pula. Kampanye khusus juga akan diluncurkan untuk meningkatkan kehadiran bahasa Belanda di tempat-tempat umum seperti hotel, restoran, dan toko. Wah ternyata, bener-bener ada aksi nyata ya sobat, gak cuma kata-kata saja.

3. Layanan Publik


Pilar ketiga ini fokus pada layanan publik. Hal ini bertujuan untuk memastikan setiap warga dapat mengakses layanan berkualitas tinggi dalam bahasa Belanda, mulai dari rumah sakit hingga layanan darurat. Rencana ini juga mencakup proyek percontohan untuk meningkatkan kemampuan dwibahasa staf rumah sakit dan meningkatkan pengetahuan bahasa Belanda di kalangan dinas keamanan.

Menteri Van Achter mengungkapkan, “Dari lahir hingga tua, Anda harus mampu memanfaatkan layanan berkualitas tinggi dalam bahasa Belanda,” simpul Van Achter. “Harus menjadi bukti nyata bahwa Anda mampu mempraktikkan dan menggunakan bahasa Belanda di Brussel.” Ya, rencana ini bukan hanya soal bahasa, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang lebih terintegrasi, setara, dan penuh peluang bagi seluruh warga Brussels.

Referensi:

https://www.belganewsagency.eu/flemish-minister-launches-plan-to-strengthen-position-dutch-language-in-brussels

 

Wednesday, August 13, 2025

Belanda Menghadapi Tantangan Penduduk?

 


Siapa sangka, di balik gemerlap keramaian kota-kota hits di Belanda, Belanda sedang menghadapi tantangan besar terkait penurunan populasi. Hah? Kok bisa? Iya sobat, walaupun tren ini tidak terjadi di seluruh Belanda, tetapi dampaknya mulai terasa di beberapa wilayah, lho sobat. Terus, apa penyebabnya dan bagaimana Belanda menghadapinya?

Mengapa Populasi Menurun?

Penurunan populasi di Belanda ini bukan dikarenakan satu faktor saja, melainkan gabungan dari beberapa faktor. Tiga alasan utamanya adalah:

  1. Angka Kelahiran Menurun: Semakin sedikit anak yang lahir, berarti jumlah penduduk muda juga berkurang.
  2. Urbanisasi: Keluarga, kaum muda, dan individu berpendidikan tinggi cenderung pindah ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan, pendidikan, dan fasilitas yang lebih baik.
  3. Penuaan Penduduk: Ketika kaum muda pergi, yang tersisa adalah populasi lansia yang semakin menua.

Wilayah seperti Zeeland Flanders, Limburg selatan, serta Groningen utara dan timur adalah beberapa yang paling terdampak. Diperkirakan, populasi di area ini akan menurun hingga 16% pada tahun 2040.

Infografis tentang krimpgebieden en anticipeergebieden di Nederland. Informasi dari infografis tersedia di halaman.

Ilustrasi menunjukkan wilayah dengan penurunan populasi saat ini (merah muda) dan yang diproyeksikan (oranye).

 

Dampak yang Terasa Langsung

Ketika penduduk, terutama kaum muda, pergi, maka efek domino bisa langsung berasa. Lingkungan yang ditinggalkan menjadi kurang menarik bagi bisnis, harga rumah menurun, dan berbagai fasilitas umum mulai menghilang. Bayangkan saja, sekolah-sekolah terpaksa digabung karena kekurangan murid, toko-toko kecil bangkrut, dan layanan publik seperti transportasi umum menjadi kurang efisien. Masyarakat yang tersisa, terutama lansia, harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk mendapatkan fasilitas dasar. Wah ternyata bisa sebegitu berpengaruh ya sobat.

Belanda Langsung Memikirkan Solusi Inovatifnya

Tentunya Belanda tidak tinggal diam. Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Pendekatan mereka berfokus pada tiga pilar utama: perumahan, fasilitas, dan aktivitas ekonomi.

  1. Pendekatan Kolaboratif: Kunci utamanya adalah kolaborasi. Pemerintah provinsi, kota, bahkan hingga daerah berkolaborasi dengan asosiasi perumahan, lembaga perawatan, sekolah, pelaku bisnis, hingga komunitas lokal. Mereka berpikir bersama untuk mencari solusi yang paling sesuai untuk setiap wilayah, karena masalah di satu kota bisa berbeda dengan kota lain. Misal, Di satu kota, berkurangnya jumlah rumah tangga dapat menyebabkan lingkungan menjadi kumuh dan rumah-rumah kosong, sementara kota lain mungkin tidak mengalami masalah serupa.
  2. Penggabungan Fasilitas: Daripada menutup total, fasilitas yang ada digabungkan. Misalnya, beberapa sekolah digabung menjadi satu, atau klub olahraga berbagi fasilitas untuk efisiensi.
  3. Mendorong Ekonomi Lokal: Pemerintah membantu mempertahankan dan meningkatkan ekonomi lokal. Caranya beragam, mulai dari mempermudah lulusan sekolah untuk mendapatkan pekerjaan hingga memanfaatkan peluang kerja sama lintas batas dengan negara tetangga seperti Jerman dan Belgia.

Dengan langkah-langkah ini, Belanda memperlihatkan langkah nyata usahanya menjaga agar wilayah yang populasinya menyusut tetap layak huni dan masyarakatnya tetap sejahtera. Ini adalah contoh nyata bagaimana sebuah negara menghadapi tantangan demografis yang kompleks dengan solusi yang terstruktur dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Apakah Indonesia bisa belajar dari pengalaman Belanda dalam menghadapi tantangan demografi?

 

Referensi:

https://www.government.nl/topics/population-decline/causes-and-effects-of-population-decline

https://www.government.nl/topics/population-decline/tackling-population-decline

 

 

Thursday, August 7, 2025

Kenapa Keturunan Belanda Jarang di Indonesia? Kisah di Balik Jejak yang Hilang

 


 


Indonesia dan Belanda, dua negara yang memiliki keterikatan sejarah yang dalam. Ratusan tahun Indonesia hidup dibawah bayang-bayang Belanda pada masa kolonial dahulu. Tapi, pernahkan sobat KP berpikir, kenapa setelah sekian lama Indonesia dan Belanda hidup berdampingan, tetapi saat ini jarang kita temui orang keturunan Belanda di Indonesia hasil masa kolonial dahulu? Ya ada sih, tapi tidak sebanyak itu dan rata-rata orang blasteran Indonesia Belanda sekarang karena menemukan cintanya saat ini bukan karena ada benang merah masa penjajahan dahulu.

Sebenarnya jawaban dari pertanyaan itu cukup sederhana yaitu "mereka kembali ke negaranya." Tapi kenapa mereka kembali? Ternyata dahulu ada sebuah babak kelam sejarah yang menajadi kunci menghilangnya mereka: sebuah periode yang oleh Belanda disebut Masa Bersiap. Yuk, kita bahas bareng tentang masa bersiap ini!

 


Amarah yang Tersulut Aksi Balas Dendam Pribumi

Tahun 1945 yang kita peringati sebagai tahun kemerdekaan ternyata menjadi awal dari bayangan kelam kolonialisme Belanda di Indonesia. Proklamasi yang berhasil digaungankan Indonesia ternyata tidak menggetarkan Belanda untuk lengser dari masa penjajahan Indonesia. Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia dan mencoba merebut kembali kekuasaannya. Suasana yang tercipta begitu mencekam. Kedatangan Belanda seolah menyiramkan bensin ke api amarah pribumi yang sedang menyala-nyala setelah menggaungkan kemerdekaan Indonesia.

“Kalau badan lagi apes dan kita dicurigai sebagai “andjing NiCA” (mata-mata Belanda), nasib kita akan jelek sekali. Sudah bagus kalau cuman dihajar dan digebukin saja,” tulis Kwee Thiam Tjing dalam Indonesia Raya (15-17 Agustus 1972), seperti dimuat dalam Menjadi Tjamboek Berdoeri: Memoar Kwee Thiam Tjing (2010).

“Masa itu dikenal sebagai masa perjuangan: Bersiap. Belanda menamakannya: Bersiap-Periode,” tulis Rosihan Anwar dalam Napak Tilas ke Belanda: 60 Tahun Perjalanan Wartawan KMB 1949 (2010).

Di sinilah Masa Bersiap dimulai. Periode ini adalah waktu di mana Pemoeda atau para pemuda pejuang kemerdekaan, dengan seruan "Siap! Siap!" melancarkan serangan terhadap siapa pun yang dianggap pro-Belanda. Kekerasan ini tidak pandang bulu. Korban dari peristiwa ini bukan hanya serdadu Belanda, melainkan juga ribuan orang Indo-Eropa (peranakan Belanda-Indonesia), Tionghoa, dan bahkan etnis Maluku atau Manado yang dianggap bekerja sama dengan kolonial.

Di kota-kota seperti Depok, yang menjadi pusat komunitas Indo-Eropa memuncak pada 11 Oktober 1945, terjadi penjarahan, pembunuhan, dan penyiksaan brutal yang dikenal sebagai peristiwa Gedoran. Kekerasan ini menciptakan trauma yang luar biasa. Banyak kisah pilu muncul tentang bagaimana warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, menjadi korban. Penjarahan, pembunuhan, bahkan pemerkosaan terjadi di mana-mana.

Meskipun istilah "Masa Bersiap" lebih sering digunakan dalam literatur sejarah Belanda, bagi banyak orang Indonesia, periode ini dikenal sebagai Revolusi Nasional Indonesia, masa di mana rakyat bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan. Namun, di balik semangat heroik itu, tersimpan pula kisah-kisah kekerasan yang kelam.

Jejak yang Hilang: Dampak Masa Bersiap

Masa Bersiap adalah titik balik yang mengubah demografi Indonesia. Kekerasan brutal yang terjadi mendorong Belanda untuk meninggalkan Indonesia secara besar-besaran.

  1. Trauma dan Ketidakamanan: Setelah melewati masa penuh teror, banyak keluarga Belanda dan Indo-Eropa tidak lagi merasa aman. Mereka hidup dalam ketakutan dan permusuhan. Dianggap sebagai musuh oleh pribumi, mereka merasa tidak ada lagi tempat bagi mereka di Indonesia.
  2. Repatriasi Massal: Ketika Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia pada tahun 1949, pemerintah Belanda memfasilitasi gelombang repatriasi besar-besaran. Puluhan ribu orang Indo-Eropa yang merasa terasing di tanah kelahiran mereka akhirnya memilih untuk pindah ke Belanda. Mereka kehilangan rumah, harta benda, dan identitas.
  3. Hilangnya Status Sosial: Sebelumnya, orang Belanda dan Indo-Eropa menempati posisi istimewa dalam masyarakat. Namun, dengan lahirnya Republik Indonesia, keistimewaan itu musnah. Perubahan ini, ditambah dengan kondisi politik yang tidak stabil, semakin meyakinkan mereka untuk memulai hidup baru di tempat lain.

Masa Bersiap ini menjadi kenangan pahit dalam sebuah perjuangan kemerdekaan, meskipun heroik, tetapi disisilain juga meninggalkan luka yang mendalam. Kisah-kisah yang hilang dari orang-orang keturunan Belanda adalah saksi bisu dari periode kekacauan ini. Memahami Masa Bersiap membantu kita melihat sejarah dengan lensa yang lebih utuh, menyadari bahwa di balik bendera yang berkibar, ada banyak cerita sedih yang terlupakan.

 

Referensi:

https://tirto.id/masa-bersiap-pasca-merdeka-masa-ngeri-tak-ada-sedapnya-cGog

https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/09/080000679/masa-bersiap-pembantaian-orang-belanda-selama-revolusi-kemerdekaan

https://www.ayomalang.com/hiburan/pr-483139505/sejarah-yang-disembunyikan-inilah-kisah-kelam-masa-bersiap-bangsa-indonesia-di-awal-kemerdekaan

 

 

 

Friday, July 18, 2025

Jangan Lewatkan KP Talks #14: Musim Panas (Zommer) dan Kebudayaannya di Belanda!






Karta Pustaka kembali menghadirkan acara bincang budaya yang menarik, KP Talks #14, dengan tema "Musim Panas (Zommer) dan Kebudayaannya di Belanda." Acara ini akan diselenggarakan pada:

  • Hari, Tanggal: Sabtu, 2 Agustus 2025

  • Waktu: 14:00 - 15:30 WIB

  • Platform: Zoom

Bersama pembicara spesial, Bert Kuiper, seorang native dan praktisi pendidikan anak di Belanda & Indonesia, Anda akan diajak untuk membahas bersama terkait:

  • Keistimewaan musim panas di Belanda.

  • Kebudayaan yang melekat pada musim panas di Belanda.

  • Sesi singkat 30 menit 'Kursus Bahasa Belanda' bertema musim panas .

Selain mendapatkan ilmu baru, peserta juga akan memperoleh beragam fasilitas menarik seperti e-certificate gratis , voucher belajar di Karta Pustaka senilai Rp25.000, serta kesempatan memenangkan merchandise KP & voucher belajar dengan total hingga jutaan rupiah!

Segera daftarkan diri Anda!

  • Civitas Karta Pustaka: Rp20.000

  • Publik: Rp40.000

Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, hubungi Liffiana di CP: 0857-5057-9272.

Jangan sampai ketinggalan kesempatan emas ini untuk memperluas wawasan Anda tentang budaya Belanda!