Bulan
suci Ramadhan merupakan bulan yang sangat ditunggu oleh setiap umat Muslim yang
ada di seluruh dunia. Bulan ini sangat ditunggu karena pada bulan yang suci ini
terdapat banyak
amalan sunnah yang tidak terdapat pada bulan
lainnya nih sobat.
Selain itu, pada bulan Ramadhan umat Muslim yang sudah baligh (fase
pertumbuhan anak dalam Islam yang dikenal juga dengan masa pubertas) dan
sehat jasmani rohani memiliki kewajiban untuk berpuasa. Hal ini lah yang
membuat bulan Ramadhan menjadi bulan yang unik dan menarik. Kondisi Ramadhan di
Indonesia sendiri tentunya sangat berasa ya sobat. Banyak ditemukan kampung
Ramadhan, ornamen-ornamen yang identik dengan Bulan Ramadhan, masjid-masjid
yang dipenuhi dengan orang tarawih dan banyak lagi. Lalu, Bagaimana dengan para
Muslim yang tinggal di luar negeri seperti Belanda? Bagaimana cara mereka menjalankan ibadah mereka di luar negeri?
Apakah di Belanda, juga terdapat Kampung Ramadhan yang menjual takjil? Berapa
lama waktu yang harus dijalani para Muslim untuk berpuasa di Belanda? Wah, min
KP jadi penasaran buat bahas topik ini, jadi tunggu apalagi? Yuk simak lebih
lanjut!
Di
Belanda, sekitar 5% dari total jumlah penduduk Belanda atau berkisar pada satu
juta orang penduduknya beragama Muslim. Umat Muslim di Belanda menjalankan
ibadah Bulan suci Ramadhan dengan penuh semangat dan khidmat. Meskipun di
Belanda tidak terdapat aturan-aturan terkait berpuasa yang ketat, tetapi umat
Muslim yang ada di Belanda tetap menjalankan puasa dengan sungguh-sungguh
sobat. Para umat Muslim yang ada di Belanda menjalankan ibadah puasa mereka
sama seperti di Indonesia. Mereka tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa
walau harus menahan rasa lapar dan hausnya berpuasa hingga waktu berbuka tiba.
Umat
Muslim di Belanda terbagi menjadi dua yaitu Muslim Maroko-Belanda dan Muslim Turki-Belanda.
Ternyata perbedaan ini juga berimbas pada kesepakatan untuk memulai bulan
Ramadhan lho sobat. Umat Muslim Maroko-Belanda memulai bulan Ramadhan dengan
mengikuti posisi bulan. Dimana bulan baru dimulai dengan ditandai munculnya
bulan sabit pertama di langit. Sehingga umat Muslim Maroko-Belanda memulai
bulan Ramadhan pada rabu malam. Sedangkan umat Muslim Turki-Belanda memulai
bulan Ramadhan dengan cara yang berbeda. Cara yang digunakan yaitu pemerintah
Turki menentukan pembagian bulan beberapa tahun sebelumnya berdasarkan pada
perhitungan komputer dan atas posisi bulan di atas ibu kota Ankara. Sehingga,
umat Muslim Turki-Belanda memulai bulan Ramadhan pada hari kamis. Bulan
Ramadhan ini dimulai dengan waktu yang berbeda setiap tahunnya karena kalender
islam sepuluh hari lebih pendek dari kalender barat.
Di mana pun bumi dipijak, di situ juga langit dijunjung. Artinya di mana
pun kita berada, kita harus menghormati dan mengikuti adat istiadat, budaya,
peraturan, dan hukum yang berlaku di tempat itu. Peribahasa
ini sepertinya sangat cocok untuk menggambarkan waktu berpuasa di luar negeri
khususnya di Belanda. Saat berpuasa di Belanda, otomatis waktu berpuasa yang
dijalankan harus sesuai dengan yang berlaku di Belanda nih sobat. Di Belanda
pada tanggal 23 Maret 2023 (hari pertama berpuasa) puasa dimulai pada pukul
4.35 dan buka pada pukul 18.59. Sehingga,
para umat Muslim di Belanda harus berpuasa selama kurang lebih 15 jam
setiap harinya. Wah lama sekali ya sobat.
Nah,
bulan puasa pasti sangat identik juga dengan ngabuburit mencari takjil
kan sobat? Jadi, kurang lengkap kalau kita tidak bahas tentang takjil di
Belanda. Mencari takjil di Belanda tentunya tidak semudah di Indonesia. Pasar
Ramadhan yang tersebar di setiap tempat dan pedagang takjil yang seolah
berjajar rapi di tepi jalan sangat memudahkan para umat Muslim di Indonesia
untuk berburu takjil. Nah, Bagaimana kalau di Belanda? Karena di Belanda
mayoritas bukan beragama Muslim, sehingga pasar-pasar Ramadhan yang biasanya
menjual takjil sulit ditemukan di sini sobat. Tetapi jangan bersedih, karena
takjil-takjil seperti jajanan pasar, es cendol, gorengan, risol, sebagian besar
bisa ditemukan di Supermarket Asia di Belanda. Walapun takjil-takjil itu busa
ditemukan di Supermarket Asia, tetapi pastinya dengan harga yang jauh lebih
mahal dari Indonesia ya sobat. Nah, biasanya orang Indonesia yang tinggal di
Belanda akan lebih memilih untuk memasak takjil sendiri di rumah sobat. Selain
biaya yang dibutuhkan lebih sedikit, hasil masakan pastinya akan lebih sesuai
rasanya dan tentunya lebih banyak jika dibandingkan dengan beli di supermarket.
Suasana
Ramadhan di Belanda berbeda dengan di Indonesia, mulai dari waktu, takjil,
hingga rasanya. Tantangan-tantangan yang harus dijalani umat Muslim di Belanda
juga tentunya akan lebih berasa karena disana umat Muslim menjadi minoritas.
Namun perbedaan ini tentunya akan menambah pengalaman berharga yang pastinya
seru untuk dikenang. Suasana Negeri Kincir Angin yang selalu membuat nyaman
ditambah dengan suasana Ramadhan yang penuh dengan berkah ampunan merupakan
perpaduan yang pas nih sobat. Jadi gimana? Tertarik untuk mencoba suasana baru
menikmati bulan Ramadhan di Belanda?
Ingin tahu lebih banyak mengenai hal menarik di Belanda? Silakan follow
instagram kami di @kartapustaka
Penulis: Aldonna
Referensi:
https://suaramuhammadiyah.id/2022/04/02/bulan-suci-ramadhan-momen-yang-ditunggu-umat-islam/
https://bpkh.go.id/muslim-dan-masjid-di-utrecht-belanda/
https://www.statista.com/statistics/527782/population-of-the-netherlands-by-religion/
https://www.omanobserver.om/article/1135235/features/culture/ramadhan-in-the-netherlands
https://nltimes.nl/2023/03/23/ramadan-starts-hundreds-thousands-muslims-netherlands
https://communication.uii.ac.id/edukasi-masa-baligh-pada-anak-sekolah-dasar/\
https://nltimes.nl/2023/03/23/ramadan-starts-hundreds-thousands-muslims-netherlands
https://www.islamicfinder.org/ramadan-calendar/2759794/amsterdam-ramadan-calendar/
https://youtube.com/shorts/I7j2h-rbeZE?feature=share
https://vt.tiktok.com/ZS8WfxM9v/
https://www.istockphoto.com/
No comments:
Post a Comment