Siapa sih disini yang ga kenal sama
majalah legend anak-anak Indonesia dari zaman dulu, yang masih eksis sampai
sekarang ini? Yup, majalah Bobo! Majalah Bobo seolah-olah udah jadi ikon
buat anak-anak dari generasi ke generasi. Dari dulu sampe sekarang, majalah
ini selalu jadi temen setia buat yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Tapi, apa sih yang bikin min KP tertarik banget buat bahas majalah ini?
Sini-dini ngumpul, kita bahas bareng ya!
Pertama-tama kita bakal bahas
tentang kenapa majalah Bobo bisa se-legend dan se-eksis itu di
Indonesia? Nah, jadi kenapa Bobo bisa jadi ikon majalah anak yang legend
dan eksis banget bahkan sampai sekarang tu kuncinya ada di kontennya.
Majalah Bobo tu nggak cuma ngajak kita main-main aja, tapi juga nyelipin pelajaran
dan informasi-informasi atau fakta unik yang berguna banget buat nemenin perkembangan
kita di masa kecil. Mulai dari cerita pendek, teka-teki, sampe rubrik
ilmiah, semuanya disajikan dengan bahasa yang asyik banget! Ga cuma itu, kalau
para sobat KP notice, mulai dari cover sampai halaman terakhir majalah,
semuanya disajikan eye-catching untuk dibaca anak-anak. Pemilihan
warna yang cerah, gambar-gambarnya yang lucu, semuaa bikin mata langsung melek.
Jadi, meskipun dulu kita banyak tugas sekolah, kita tetep nyempetin waktu buat
baca majalah Bobo yang seolah bikin kita refreshing dari tugas sekolah
yang bejibun dengan konten yang bermanfaat.
Terus sejarahnya gimana? Bener
ga sih kalok majalah Bobo berasal dari Belanda? Oke-oke, mimin bahas
satu-satu yaw. Jadi gini sobat, majalah Bobo merupakan majalah anak yang udah berdiri
sejak 50 tahun dan udah jadi teman bacaan favorit anak-anak Indonesia.
Sejarahnya dimulai dari tahun 1965, dimana Kompas Gramedia
memiliki ide untuk menampilkan halaman khusus yang ditujukan untuk anak-anak,
sobat. Kemudian, pendiri Harian Kompas, P.K. Ojong dan Jakob Oetama, mengusulkan
ide ini untuk dikembangkan menjadi majalah khusus anak-anak. Nah, pendiri Kompas
Gramedia itu kemudian menyerahkan proyek pengembangan majalah ini kepada J.
Adi Subrata dan Tineke Latumeten. Akhirnya, terjalinlah kerja sama
antara Majalah Bobo Belanda dengan Harian Kompas untuk menerbitkan Majalah Bobo
versi Indonesia. Kerjasama ini tentunya membuahkan hasil yaitu penerbitan Majalah
Bobo pertama di Indonesia pada 14 April 1973. Wahhh, keren banget!
Tapi, kalau majalah Bobo Indonesia
bekerjasama dengan majalah Bobo Belanda, kira-kira tokohnya dan isinya sama ga
ya? Nah, jadii sebagian besar karakter dalam Majalah Bobo Indonesia
merupakan adaptasi dari versi Belanda. Majalah Bobo sendiri punya
lisensi atau hak cipta dari Belanda untuk menerjemahkan nama-nama
karakternya ke dalam bahasa Indonesia. Beberapa karakter yang diadaptasi dari
Bahasa Belanda yaitu:
- 1. Bibi Teliti dari Pieta Secuur
- 2. Paman Gembul dari Oom Slokop
- 3. Upik dari Boemsi
- 4. Coreng dari Krabbel
Namun, untuk tokoh Bobo sendiri tetap mempertahankan namanya yang aslinya, sobat. Ini karena ya kalau nama Bobo diganti dengan yang lain, maka identitas majalah Bobo sendiri akan berubah dong. Selain karakter-karakternya, sebagian besar konten dalam Majalah Bobo Indonesia juga merupakan terjemahan dari konten dalam versi Belanda, lho sobat. Oiya, walau beberapa kontennya berasal dari Belanda, tapi ternyata ada beberapa konten di Majalah Bobo yang hanya bisa ditemukan di majalah versi Indonesia, nih. Misalnya, kayak cerita Oki dan Nirmala. Cerita itu menggambarkan kurcaci kecil yang nakal dan suka bikin onar. Nah, kenakalan di dalam diri Oki itu bisa diselesaikan dengan kehadiran peri cantik bernama Nirmala. Wahh, mimin jadi flashback nih pengen baca Bobo lagi!
Jadi gitu, sobat, sedikit cerita
tentang si legend Bobo yang ternyata punya asal usul dari negeri kincir angin,
Belanda! Bobo emang keren banget ya, udah bikin anak-anak Indonesia pinter dan
kreatif! Jadi, kalo para sobat KP alumni majalah Bobo Indonesia, bisa banget
nih buat coba eksplore majalah Bobo Belanda!
Referensi:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Logo_Majalah_Bobo.png
https://www.instagram.com/majalah_bobo/p/CpAQ6jrhi7n/?img_index=4