Les Bahasa Belanda

UJIAN BASISEXAMENINBURGERING A1

Beberapa orang cukup kewalahan dalam mempersiapkan Ujian Basisexamen Inburgering. Tapi sebagian lagi bingung, itu ujian apa sih? Mungkinkah ...

Tuesday, September 9, 2025

Permasalahan di Balik Museum Van Gogh

 





Vincent Van Gogh, seorang seniman legendaris, dikenal karena karya-karyanya yang luar biasa. Namanya diabadikan di Museum Van Gogh yang sangat terkenal di Amsterdam. Namun, di balik kesuksesanya, museum ini kini sedang menangani masalah yang cukup serius. Masa depannya terancam karena adanya permasalahan terkait dana dengan Kementrian Kebudayaan Belanda.

Museum Van Gogh menjadi harta nasional yang menarik sekitar 1,8 juta pengunjung setiap tahunnya, saat ini memerlukan perbaikan guna melestarikan lebih dari 200 lukisan dan hampir 500 gambar karya Vincent van Gogh. Namun negosiasi yang sudah dilakukan selama 2 tahun ini belum juga mendapat titik terang, Direktur museum, Emilie Gordenker, bahkan diperingatkan bahwa museum bisa ditutup jika tidak segera mendapat bantuan.


Mengapa Museum Membutuhkan Dana Tambahan?

Museum terkenal Van Gogh menjadi salah satu destinasi wisata andalan saat ke Amsterdam. Saat ini, bangunan museum membutuhkan perbaikan besar agar koleksi-koleksi museum bisa tetap aman.  Dana yang dibutuhkan museim ini sekitar  $2,9 juta dari total subsidi yang saat ini sekitar $10 juta. Dana ini akan digunakan untuk perbaikan sistem pendingin ruangan, lift, serta meningkatkan keamanan kebakaran, keamanan umum, dan kerusakan bangunan. Jika tidak ada perbaikan, sebuah komite independen memperingatkan bahwa kondisi bangunan dapat membahayakan karya seni dan pengunjung. Namun, pihak kementerian justru berpendapat bahwa museum harus mencari dana sendiri untuk menutupi kekurangannya.

 

Gugatan Hukum dan Janji yang Terlupakan

Karena negosiasi yang dilakukan tidak berjalan lancar, akhirnya pihak museum memutuskan untuk melakukan pengajuan gugatan hukum terhadap negara. menemui jalan buntu, museum akhirnya mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintah Belanda. Gugatan ini mengacu pada perjanjian tahun 1962 yang ditandatangani antara negara dan Yayasan Vincent van Gogh (1960).

Perjanjian tersebut berisi negara berjanji untuk membangun museum dan “memastiskan material pelestarian koleksi-koleksi tersebut, seolah-olah merupakan propertinya sendiri.” Sebaliknya, seluruh koleksi pribadi Vincent van Gogh, termasuk lukisan-lukisan terkenal seperti The Starry Night dan Sunflowers ​​, diserahkan kepada yayasan dan kemudian ke museum.

Keluarga Van Gogh yang menjadi bagian penting dalam yayasan ini mendukung penuh langkah museum. Mereka menegaskan bahwa perjanjian tahun 1962 masih berlaku dan pemerintah mempunyai kewajiban hukum untuk memenuhi janjinya.

 

Apa Jawaban Pemerintah?

Kementerian Belanda menolak hal tersebut. Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa "Subsidi untuk perumahan Museum Van Gogh adalah jumlah tetap yang disesuaikan dengan inflasi setiap tahun. Subsidi dihitung berdasarkan metodologi yang digunakan untuk semua museum nasional." Berdasarkan metodologi ini, yang tidak dijelaskan lebih lanjut, kementerian menyatakan bahwa "Museum Van Gogh menerima salah satu subsidi tertinggi per meter persegi di antara semua museum nasional." Kementerian juga menyatakan bahwa "penggunaan metodologi ini dan dampaknya bagi Museum Van Gogh tidak melanggar perjanjian tahun 1962."

Namun, kementerian tidak menjelaskan lebih detail tentang metodologi tersebut. Mereka menyatakan akan menanggapi gugatan museum dalam proses hukum yang sedang berjalan. Perlu dicatat, Menteri Kebudayaan Belanda baru saja mengundurkan diri, dan belum jelas apakah ini akan mempengaruhi kebijakan baru.

 

Pentingnya Renovasi Ini?

Total biaya yang direncanakan diperkirakan mencapai $121 juta. Dimana $88 juta akan digunakan untuk pemeliharaan dan modernisasi struktural, $23 juta untuk tindakan keberlanjutan, dan sisanya untuk perbaikan lainnya, kata museum. Meskipun museum ini merupakan museum publik dengan pendapatan tertinggi di Belanda dan dapat memuat 85% dari anggarannya sendiri (penjualan tiket dan pendapatan dari toko serta kafenya), penutupan sebagian museum selama pembangunan akan menyebabkan kerugian pendapatan sekitar $29 juta .

Direktur museum, Emilie Gordenker, menjelaskan bahwa ini bukan proyek mewah, melainkan perawatan dasar yang sangat penting dilakukan. Ia berharap menteri yang baru akan meninjau kembali situasi ini dan menyadari pentingnya menepati janji yang dibuat pada tahun 1962. Perseteruan ini bukan hanya soal uang, tapi juga tentang kepercayaan dan komitmen negara untuk menjaga warisan seni yang tak ternilai, yang telah diberikan kepada seluruh umat manusia.

 

Referensi:

https://www.nytimes.com/2025/08/27/arts/design/van-gogh-museum-renovation.html?unlocked_article_code=1.hU8.Q2mf.C_Aeph2JsMXO&smid=url-share

https://treasureislandflorida.org/menyelami-kehidupan-museum-van-gogh/

https://www.artstation.com/artwork/n0QdoO




 

Saturday, September 6, 2025

Jam Gadang: Hadiah dari Belanda yang Kini Menjadi Identitas Lokal

 


 

Bukittinggi, sebuah kota sejuk di dataran tinggi Sumatera Barat, memiliki ikon yang tak terlupakan oleh waktu: Jam Gadang. Monumen megah yang berdiri kokoh di pusat kota ini bukan sekadar penunjuk waktu, melainkan saksi bisu perjalanan sejarah panjang yang penuh liku. Namun, tahukah Anda, Jam Gadang yang kini menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau ternyata adalah sebuah hadiah dari pemerintah kolonial Belanda?

Nama “Gadang” ternyata diambil dari Bahasa Minangkabau yang memiliki arti besar yang tentu saja mengacu pada ukurannya yang sangat besar dan megah. Jam ini dibangun pada tahun 1926 dan didirikan atas perintah Ratu Wilhelmina dari Belanda sebagai hadiah untuk Sekretaris Fort de Kock (nama lama Bukittinggi), HR Rookmaaker.

(Ratu Wihelmina pemberi Jam Gadang)

Arsiteknya yang bertanggung jawab membangun Jam Gadang adalah putra asli Minangkabau, Jazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh. Pembangunan jam ini menelan biaya 3.000 gulden dengan tidak menggunakan rangka besi atau semen, melainkan campuran unik dari batu kapur, putih telur, dan pasir. Ternyata, campuran ini dipercaya memberikan kekuatan rekat luar biasa pada bangunan, lho sobat. Wah, kira-kira berapa banyak telur yang dihabiskan untuk pembangunan jam ini ya?

Pada awalnya, Jam Gadang dirancang dengan gaya Eropa, lengkap dengan patung ayam jantan di puncaknya. Namun, seiring berjalannya waktu dan pergantian kekuasaan, bentuk atapnya pun ikut berubah. Saat pendudukan Jepang, atapnya dirombak menyerupai kuil-kuil Jepang. Lalu, setelah Indonesia merdeka, atapnya diubah kembali menjadi atap bagonjong, ciri khas rumah adat Minangkabau. Perubahan ini bisa dibilang menjadi simbol dari transformasi Jam Gadang: mulai dari hadiah kolonial hingga saat ini menjadi ikon identitas budaya lokal Indonesia.

Lebih dari sekedar menara jam, ternyata Jam Gadang menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui, nih sobat. Berikut min KP rangkum untuk para sobat KP:

  • Mesin Kembar Big Ben = Mesin penggerak Jam Gadang adalah buatan pabrik Vortmann Recklinghausen, Jerman. Kerennya mesin ini hanya diproduksi dua unit saja di dunia. Satunya lagi digunakan untuk menggerakkan menara jam paling terkenal di dunia, Big Ben di London!
  • Angka Romawi yang Ganjil = Jika sobat KP perhatikan baik-baik, angka empat pada Jam Gadang ditulis dengan empat huruf "I" (IIII), bukan "IV" seperti yang digunakan dalam angka Romawi. Wah unik banget ya sobat, tapi kira-kira kenapa ya?
  • Lokasi Strategis dan Makna Filosofis = Jam Gadang berdiri di tengah Taman Sabai Nan Aluih dengan tinggi 26 meter yang menjadikannya ikon megah di titik nol Kota Bukittinggi yang ramai.

Sekarang, Jam Gadang bukan lagi sekedar ”hadiah”, tapi telah menjadi ikon yang perpaduan budaya Eropa dan Nusantara, yang melambangkan ketangguhan masyarakat Bukittinggi dalam menghadapi perubahan zaman. Jadi, Apakah ada diantara sobat KP yang pernah mengunjungi Jam Gadang? Atau ada cerita menarik tersendiri saat berkunjung ke sini?

 

Referensi:

https://westsumatraexplorer.com/sejarah-dan-keindahan-jam-gadang-bukittinggi/

http://bpakhm.unp.ac.id/jam-gadang-the-pride-monument-of-the-city-of-bukittinggi/

https://www.detik.com/sumut/wisata/d-7285988/sejarah-dan-fakta-jam-gadang-bukittinggi-landmark-di-sumatera-barat.

https://travel.detik.com/travel-news/d-6624129/metamorfosis-atap-jam-gadang-dari-gaya-belanda-jepang-hingga-minang

https://oldstory189.blogspot.com/2010/03/sejarah.html

https://regional.kompas.com/read/2022/01/18/121117278/7-fakta-menarik-jam-gadang-mesin-cuma-2-di-dunia-hingga-misteri-penulisan

 

 

 

Wednesday, September 3, 2025

Pesta Bunga Dahlia di Lisse, Belanda: Keukenhof Dahlia Days 2025

 


Buat para sobat KP yang suka menikmati keindahan bunga Dahlia, jangan lewatkan Dahlia Days 2025 di Kastil Keukenhof, Lisse, Belanda! Dari tanggal 14 Juli hingga 1 Oktober 2025, kalian bisa menikmati pameran dahlia dengan 150 varietas berbeda di halaman kastil.

Puncak perayaannya adalah pada 29-31 Agustus 2025, dengan tema "Rayakan Kencan Anda". Para sobat KP akan dimanjakaan dengan pemandangan patung-patung bunga Dahlia yang memukau. Selain itu, ada tur kastil setiap Rabu dan Kamis seharga €5 jugaa.

Sebuah gambar berisi jendela, outdoor, bangunan, langit

Konten yang dihasilkan AI mungkin salah.

(Mosaik tahun 2024)

Selama "Dahlia Days", di kota Lisse juga akan diresmikan Mosaik Dahlia Raksasa pada Jumat, 29 Agustus. Karya seni bunga ini dibuat oleh John Wassenaar dan relawan, dan akan dipamerkan di 't Vierkant.

Tak hanya itu, berbagai desa di wilayah Bulb juga mengadakan Kompetisi Mosaik Dahlia dari akhir Agustus hingga awal September. Ini adalah kesempatan sempurna buat para sobat KP melihat atau bahkan ikut serta dalam perayaan kreativitas komunitas lokal dalam mengolah bunga dahlia.

Berikut beberapa acara khusus yang akan berlangsung selama Festival Dahlia:

·       8-10 Agustus: Parade Bunga Musim Panas Rijnsburg

·       9 Agustus: Wilayah Bulb dalam Bisnis 

·       4-7 September: Wilayah Umbi Mosaik Dahlia

·       13-14 September: Hari Monumen Terbuka

·       4-5 Oktober: Pasar Bunga di De Tulperij

·       9-12 Oktober: Pawai Empat Hari Wilayah Bulb

 

Jadi, bagi para sobat KP pecinta bunga, jangan lewatkan perayaan dahlia ini yang memadukan keindahan alam dengan seni kreatif ini, ya!

Referensi:

https://debollenstreek.com/event/dahlia-days-2025-keukenhof-castle-gardens-lisse/

https://hollanddahliaevent.com/

https://www.iamexpat.nl/lifestyle/events-festivals-netherlands/dahlia-festival