Kenalan
Sama Si “Dutch wife”, Yuk!
Para sobat KP pernah denger ga sih soal "Dutch wife"? jadi sebenernya itu tu sebutan buat guling atau bantal panjang yang biasa kita peluk waktu mau tidur, sobat. Istilah "Dutch wife" ini muncul pertama kali pas zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Duluu, ga semua penjajah atau pejabat Belanda yang baru ditugasin di Hindia-Belanda (Indonesia) bawa istri dan keluarganya juga. Jadi, mereka sering kangen gitu sama istri mereka yang jauh di Eropa. Walaupun di Hindia-Belanda mereka bisa dengan mudah memilih “wanita” untuk menghibur atau memuaskan mereka, tapi ga semua penjajah atau pejabat Belanda ini mau, lho. Ada yang karena kesetiaan mereka pada istri atau karena gak punya cukup uang buat punya gundik. Jadi mereka cari jalan alternatif untuk mengobati rasa rindu mereka itu, sobat. Makanya, guling jadi semacam "pengganti" buat mereka, biar nggak terlalu kesepian.
Guling atau "Dutch wife" ini bukan cuma sekadar bantal buat tidur. Lebih dari itu, guling nyimpen sejarah sosial dan budaya yang kompleks antara penjajah Belanda dan masyarakat Indonesia. Keberadaan guling ini jadi nunjukkin gimana manusia butuh kehangatan emosional, dan kebutuhan itu bisa dipenuhin lewat benda yang sederhana kayak guling. Sampai sekarang, guling masih jadi simbol budaya Indonesia yang kuat, ngegambarin hubungan erat antara kenyamanan fisik dan kebutuhan emosional manusia. Siapa nih diantara sobat KP yang gabisa lepas dari "Dutch wife" inii?
Ingin tahu lebih banyak mengenai hal menarik di Belanda? Silakan follow instagram dan tiktok kami di @kartapustaka atau hubungi kami di 085750579272 (Admin)
Referensi:
No comments:
Post a Comment