Les Bahasa Belanda

UJIAN BASISEXAMENINBURGERING A1

Beberapa orang cukup kewalahan dalam mempersiapkan Ujian Basisexamen Inburgering. Tapi sebagian lagi bingung, itu ujian apa sih? Mungkinkah ...

Sunday, February 9, 2025

Belanda dan Perkembangan Industri Tekstil di Indonesia

 

 







Haloo sobat KP! Kali ini min KP bakal bahas tentang sejarah industri tekstil, yang ternyata jadi salah satu industri penting buat perekonomian Indonesia. Ternyata, di balik kebesaran industri ini, ada sejarah panjang yang melibatkan Belanda di dalamnya. Penasaran? Yuk bahas tuntas tentang Belanda dan tekstil di Indonesia!

Jadii, industri tekstil di Indonesia itu punya sejarah yang panjang banget, sobat. Dulu, waktu zaman penjajahan Belanda, pasar kita tuh dibanjiri sama tekstil, tapi impor. Ya, bayangin aja, semua baju, kain, dan bahan tekstil lainnya tuh datang dari luar negeri. Tapi kok bisa? Awalnya gimana, sih? Nah semua berawal dari masyarakat Indonesia zaman dahulu yang ga kenal sama yang namanya industri tekstil. Kondisi ini terjadi karena mereka harus membuat sendiri semua kebutuhan tekstil seperti pakaian atau sprei, sedangkan aktivitas menenun (membuat tekstil) cuma dilakuian saat waktu luang setelah pekerjaan utama selesai. Dan kondisi (kesusahan mendapatkan tekstil) dialami oleh seluruh kaum pribumi, tapi engga dengan para penjajah Belanda. Para penjajah Belanda lebih memilih mengimpor kain atau pakaian yang bergaya Eropa ke Indonesia. Kondisi instan ini gak cuma bikin Belanda terlena, tapi juga mulai mempengaruhi masyarakat pribumi. Kegiatan impor terus berlangsung, bahkan sampai ke desa-desa. Apalagi dengan adanya Terusan Suez yang mempercepat jalur perdagangan, tekstil impor makin membanjiri pasar Indonesia. Penduduk yang pada 1920-an mencapai 51 juta jiwa jadi sasaran empuk para pebisnis tekstil luar untuk menjual barangnya di Indonesia.

(Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

Pemerintah Hindia Belanda akhirnya sadar kalau kita butuh industri tekstil sendiri. Langkah pertama yang mereka lakukan adalah dengan mendirikan Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) atau saat ini disebut sebagai Politeknik STTT Bandung pada tahun 1922. TIB berperan besar dalam mendorong munculnya industri-industri tekstil di Manjalaya Bandung juga pengetahuan terkait studi alat tenun, perendaman, desain pola, dan manajemen usaha, meskipun perkembangan awalnya lambat. Namun, saat resesi ekonomi melanda dunia pada tahun 1929, tekstil dari Jepang mulai mendominasi dan produk tekstil Belanda kehilangan daya saing. Tentu, Belanda gak mau kalah dan munculah ide buat ngembangin industri tekstil lokal. Perusahaan-perusahaan besar mulai merekrut banyak tenaga kerja yang menganggur dan melatih mereka di TIB supaya jadi pekerja tekstil handal. Cara ini terbukti ampuh, sobat! Industri tekstil berkembang pesat, bahkan beberapa pekerja mulai membuka industri rumahan di Bandung yang kemudian menyebar ke seluruh Indonesia, juga ga sedikit orang dari berbagai daerah datang ke Bandung buat belajar menenun.

(Kondisi Pabrik Tekstil Zaman Kolonial)

Alhasil, Indonesia jadi kebanjiran produk tekstil buatan sendiri! Pemerintah juga berupaya buat nahan impor tekstil biar pasar dalam negeri gak kalah saing. Ya, walaupun Industri tekstil kita tumbuh pesat bahkan kadang-kadang produksi berlebihan alias over production, tenun buatan Indonesia masih belum bisa nyaingin produk impor yang kualitasnya lebih bagus karena teknik pembuatannya yang rumit. Jadi, bisa dibilang kebijakan pengendalian impor ini bikin pengusaha lokal untung besar, terutama yang produksi sarung dan kain panjang. Pada tahun 1934, sistem kuota impor diperluas hingga mencakup produk sarung, dengan tujuan mengembalikan dominasi Belanda di pasar sarung yang sempat tergeser oleh produk Jepang. Akhirnya, Belanda berhasil menguasai 90,8 persen pasar sarung dan mengeluarkan Jepang dari pasar Jawa, ditulis oleh Resmi Setia dalam buku Gali Tutup Lubang. It's Ordinary: Strategi Buruh Mengatasi Masalah dari Masa ke Masa (2005).

Dengan sejarah panjang dan berbagai tantangan yang dihadapi, industri tekstil Indonesia udah berkembang pesat dan jadi salah satu sektor andalan dalam perekonomian. Dari masa penjajahan sampai era modern ini, industri tekstil terus beradaptasi dan berinovasi untuk menghadapi persaingan global. Oleh karena itu, kita harus terus dukung dan bangga pakai produk tekstil lokal agar industri ini semakin maju dan mampu bersaing di pasar internasional!

 

Referensi:

https://voi.id/en/amp/429783

https://wawasansejarah.com/industri-tekstil-majalaya/

https://stttekstil.ac.id/timeline/tib/

https://i1.wp.com/www.dataindustri.com/wpcontent/uploads/2015/04/tekstil.jpg?fit=1800%2C1200&ssl=1

https://wawasansejarah.com/wpcontent/uploads/2019/05/003_collectie_tropenmuseum_bontweverij_mechanische_weverij_garoet_25_september_1934_tmnr_10014368.jpg

No comments:

Post a Comment