Les Bahasa Belanda

UJIAN BASISEXAMENINBURGERING A1

Beberapa orang cukup kewalahan dalam mempersiapkan Ujian Basisexamen Inburgering. Tapi sebagian lagi bingung, itu ujian apa sih? Mungkinkah ...

Monday, October 13, 2025

Berlibur ke Zaanse Schans Tidak Gratis Lagi?

 


Pabrik Rempah-rempah The Huisman

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Belanda, Zaanse Schans menjadi salah satu destinasi wisata favorit untuk di kunjungi. Desa cantik dengan pemandangan indah perairan, kincir anginnya yang berjejer, rumah kayu khas dan wangi cokelat menyeruak di udara. Selama ini, para wisatawan di manajakan dengan bebas keluar masuk desa cantik ini secara gratis. Tapi, siap-siap bagi para wisatawan yang berencana berkunjung di tahun 2026. Kenapa? Yuk cari tau lebih dalam!

Pemerintah kota Zaanstad baru saja mengumumkan rencana untuk memberlakukan tiket masuk seharga €17,50 (sekitar Rp 300.000) bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Zaanse Schans. Lho, kok gitu? Tenang, ini bukan sekadar cari untung aja ya sobat. Ada alasan penting di baliknya.

 

Dihantui "Overtourism"

Pabrik Rempah-rempah The Huisman

Bayangkan, sebuah desa kecil dengan penduduk hanya sekitar 100 orang harus menampung 2,6 juta pengunjung dalam setahun (2024). Angka ini bahkan diprediksi akan terus naik. Akibatnya? Hal tersebut membuat Zaanse Schans mengalami overtourism (pariwisata berlebihan). Dampaknya nggak main-main, ya sobat. Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi jika hal ini tidak segera ditindak lanjuti:

  • Kerusakan Bangunan: Overtourism yang terjadi diikuti tanpa adanya pengawasan dan perawatan yang benar bisa memperbesar peluang terjadinya kerusakan bangunan seperti kincir angin atau bangunan bersejarah lainnya.
  • Privasi Warga Terganggu: Banyak turis yang kurang menyadari bahwa terdapat beberapa bangunan yang ditinggali oleh masyarakat di sana. Mereka masuk ke kebun pribadi, mengintip lewat jendela, bahkan menimbulkan suara-suara yang mengganggu tanpa disadari, sehingga warga lokal merasa kehilangan privasi mereka.
  • Kualitas Hidup Menurun: Banyaknya turis didapati antrean turis untuk berswafoto yang mengular, jalanan yang padat, dan fasilitas umum yang kewalahan membuat desa ini jadi kurang nyaman bagi warga lokal bahkan turis itu sendiri.

Singkatnya, bisa dibilang popularitas Zaanse Schans justru mengancam kelestariannya.

 

Lalu Penarikan Uang Tiketnya Buat Apa?

Nah, pemerintah Zaanstad menegaskan bahwa pendapatan dari tiket masuk ini akan sepenuhnya digunakan untuk:

  1. Investasi Pelestarian: Merawat dan memperbaiki kincir angin serta bangunan-bangunan bersejarah.
  2. Peningkatan Fasilitas: Membangun toilet baru, memperbaiki jalan, dan meningkatkan keamanan di seluruh area.
  3. Menjaga Keseimbangan: Menciptakan keseimbangan antara pariwisata dan kualitas hidup penduduk setempat.

Alderman Wessel Breunesse dari Zaanstad berkata bahwa, "Warisan ini berada di bawah tekanan yang berat, dan tidak ada anggaran yang tersedia untuk berinvestasi dalam pelestariannya. Kami ingin mencapai pelestarian ini tanpa bergantung pada uang pajak Zaanse. Minat wisatawan internasional menawarkan peluang emas untuk menghasilkan pendapatan yang diperlukan bagi investasi yang dibutuhkan untuk melestarikan Zaanse Schans."

 

Apakah ada Keuntungan untuk Turis?

Eits, tapi tunggu dulu. Harga €17,50 itu ternyata bukan cuma buat "tiket izin masuk". Tapi, tiket ini sudah termasuk akses ke beberapa tempat juga, seperti:

  • Masuk ke dalam salah satu kincir angin untuk melihat cara kerjanya.
  • Tiket masuk museum desa, yang memiliki lukisan kincir legendaris.

Jadi, bisa dibilang ini adalah tiket terusan yang membuat pengalaman wisatamu lebih lengkap dan praktis.


Pro dan Kontra

Kalverringdijk 7

Tentu saja, rencana ini menuai berbagai reaksi.

  • Pihak Kontra: Para pemilik toko suvenir dan restoran khawatir bisnis mereka akan anjlok. Mereka cemas turis dengan budget terbatas, terutama keluarga, akan berpikir dua kali untuk datang.
  • Pihak Pro: Banyak juga turis yang setuju. Mereka merasa biaya tersebut sepadan jika bisa menikmati desa yang lebih terawat, tidak terlalu ramai, dan pada akhirnya membantu menyelamatkan warisan budaya yang unik ini.

Zaanse Schans bukanlah yang pertama. Venesia di Italia, Bhutan, dan bahkan desa Penglipuran di Bali juga sudah menerapkan biaya masuk untuk mengendalikan dampak pariwisata.

Jadi, gimana menurut kalian para sobat KP? Apakah tiket masuk ini adalah langkah yang tepat untuk menyelamatkan salah satu desa unik di Belanda ini, atau justru akan membuat turun eksistensinya?

Referensi:

https://www.zaanstad.nl/actueel/voor-behoud-van-zaans-erfgoed-vanaf-seizoen-2026-entree-voor-toeristen-bij-bezoek-zaanse-schans/

https://www.bbc.com/news/articles/cn4ly3mr443o

https://www.zaanseschans.com/en/spice-mill-de-huisman/

 

 

No comments:

Post a Comment