Saat ini isu
tantangan global semakin kompleks, mulai dari perubahan iklim, dinamika
geopolitik, hingga masalah pangan. Setiap negara tidak bisa berjalan sendiri.
Guna menjawab isu-isu ini, perlu adanya kesadaran untuk melangkah bersama. Salah
satunya bentuk kesadaran tersebut adalah Indonesia dan Belanda yang terus
mempererat strategi kemitraan mereka, khususnya di bidang pendidikan dan
penelitian.
Melalui platform The Week of
Indonesia–Netherlands Education and Research (WINNER) 2025, Indonesia
dan Belanda berkomitmen untuk melangkah bersama membangun masa depan
berkelanjutan. WINNER ini merupakan sebuah acara tahunan guna
menghubungkan para peneliti, pembuat kebijakan, praktisi pendidikan, dan sektor
swasta di Indonesia dan Belanda untuk memamerkan hasil kerja sama yang sudah
berjalan, mendorong kolaborasi baru, membahas tema-tema relevan yang menjadi
kepentingan bersama, juga mempererat hubungan kedua negara ini.
Fondasi Kuat
dari Pendidikan dan Riset
Kepala Badan
Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menekankan bahwa
pendidikan dan penelitian merupakan kunci sentral dalam menghadapi
krisis global. Pandangan ini sejalan dengan hubungan historis Belanda dan Indonesia.
Baik dari segi sejarah, hingga universitas-universitas Belanda yang menjadi
tujuan bagi banyak mahasiswa Indonesia untuk menghasilkan berbagai terobosan di
bidang pertanian, kelautan, dan kesehatan. Kemitraan ini tidak hanya wacana,
tetapi terbukti nyata dan berdampak bagi kedua belah pihak. Beberapa contoh dari kolaborasi erat
Indonesia-Belanda antara lain:
- Riset Bersama: penelitian proyek pendanaan bersama oleh Netherlands
Organisation for Scientific Research (NWO) dan Kementerian Pendidikan
Tinggi, Sains, dan Teknologi RI (Kemdiktisaintek).
- Kemitraan
Antaruniversitas: Saat ini, tercatat ada 159 dokumen kerja sama aktif
yang menghubungkan universitas di kedua negara.
- Penghargaan
Sejarah: Pengembalian Koleksi Dubois ke Indonesia menjadi
simbol kemitraan yang saling menghargai.
Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains Belanda, Gouke Moes, menyebut bahwa
pengetahuan tidak mengenal batas. Oleh karena itu, kitapun
harus terbuka dan kooperatif terhadap setiap ilmu yang ada. WINNER menjadi
bukti nyata filosofi ini, di mana ide-ide baru lahir dari kerjasama.
Menuju
Universitas 4.0 yang Berdampak
Di era
transformasi digital, kolaborasi menjadi suatu keharusan. Menteri Pendidikan
Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa kerja
sama internasional adalah kunci menuju era University 4.0 .
Menurutnya,
tema WINNER 2025 sangat selaras dengan kebijakan baru pemerintah, yaitu “Diktisaintek
Berdampak” . Kebijakan ini mendorong perguruan tinggi untuk tidak hanya
unggul di bidang akademik, tetapi juga menjadi penggerak transformasi sosial
dan ekonomi. “Pendidikan tinggi harus berperan tidak hanya di bidang
akademik, tetapi juga menjadi penggerak transformasi sosial dan ekonomi, serta
mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” tegasnya.
Pada akhirnya,
kemitraan antara Indonesia dan Belanda adalah cerminan dari semangat global
dimana kita tidak dapat bekerja sendiri. Dengan menyatukan kekuatan dalam
penelitian dan inovasi, kedua negara tidak hanya menjawab tantangan hari ini,
tetapi juga bersama-sama merancang masa depan yang berkelanjutan.
Referensi:
No comments:
Post a Comment