Belanda punya satu festival yang
mirip-mirip sama perayaan Halloween, lho sobat. Ya! Jika Halloween identik
dengan labu, kostum seram, dan "trik-or-treat"nya, Belanda
punya tradisi serupa yang lebih tua dan hangat, yaitu Sint Maarten.
Setiap tanggal 11 November, anak-anak di Belanda akan keluar rumah dan turun
ke jalan bersama lampion kertas buatan tangan mereka yang berkelip-kelip
dalam gelapnya musim gugur Belanda. Perayaan ini bukanlah tentang hal-hal yang
menyeramkan, melainkan tentang berbagi cahaya dan kebaikan, terinspirasi
dari kisah Santo Martinus dari Tours.
Siapakah
Santo Martinus?
Sint
Maarten atau Martinus merupakan seorang tentara
Romawi yang dikenal karena kedermawanannya. Salah satu kisah paling
terkenalnya adalah ketika ia rela membelah jubahnya menjadi dua untuk
diberikan kepada seorang pengemis yang kedinginan. Malamnya, ia bermimpi
bertemu Yesus yang mengenakan separuh jubahnya itu. Mimpi ini bukan mimpi yang
muncul tiba-tiba, karena Martinus memang sudah cukup lama tertarik pada agama
Kristen. Mimpi itu membuatnya meninggalkan Tentara Romawi dan menjadi seorang
Kristen yang taat, lalu menjadi seorang pengikut Yesus. Kisah inilah seolah
menjadi alasan perayaan Sint Maarten ada, sekaligus menjadi sebuah pengingat
untuk selalu berbuat baik dan berbagi dengan sesama, terutama mereka
yang membutuhkan.
Lentera,
Lagu, dan Permen!
Inilah bagian yang paling
ditunggu-tunggu oleh anak-anak! Mirip dengan Halloween, anak-anak akan
berjalan dari rumah ke rumah untuk meminta permen. Namun, bukan berteriak
"trick-or-treat," melainkan mereka akan bersama-sama
bernyanyi lagu-lagu tradisional Sint Maarten di depan pintu. Ada banyak
lagu yang bisa mereka pilih untuk nyanyikan, seperti 11 November is de Dag,
Ik Loop Hier Met Mijn Lantaarn, Sinte Sinte Maarten, dan masih banyak lagi!
Sebagai imbalannya, pemilik rumah akan memberikan permen, buah, atau camilan
manis lainnya.
Lampion atau lentera yang mereka
bawa bukan sekadar penerang jalan, ya sobat. Lentera cantik yang biasanya
mereka buat sendiri di sekolah atau di rumah ini melambangkan cahaya
kebaikan yang dibawa oleh Santo Martinus ke dalam kegelapan. Jadi, semakin
banyak anak-anak dengan lampion, semakin terang pula malam itu dengan semangat
berbagi.
Meskipun dirayakan secara nasional,
kemeriahan Sint Maarten bisa berbeda-beda di setiap wilayah. Di
provinsi-provinsi bagian utara seperti Friesland dan Groningen, tradisi
ini sangatlah populer. Kalau sobat KP sedang berlibur di sana, maka kalian bisa
melihat langsung gerombolan anak-anak menyusuri lingkungan dengan penuh
semangat. Mungkin di beberapa kota lain perayaannya ini tidak semeriah itu,
namun hakikat dari perayaan ini yaitu berbagi dan bernyanyi bersama tetap sama.
Pada dasarnya, Festival Sint
Maarten adalah perayaan yang penuh dengan kehangatan, cahaya, dan
kebersamaan di tengah musim gugur yang mulai dingin dan gelap di
Belanda. Sebuah tradisi indah untuk mengajarkan anak-anak juga kita semua tentang
arti berbagi.
Referensi:
https://www.iamexpat.nl/lifestyle/lifestyle-news/what-sint-maarten-and-how-can-you-celebrate-it
https://lovethenetherlands.com/sint-maarten-centuries-old-tradition/
https://investinholland.com/six-holidays-you-didnt-know-were-celebrated-in-the-netherlands/
https://id.pinterest.com/pin/457396905880277673/
https://www.kidsproof.nl/gooi/blog/het-verhaal-van-sint-maarten-en-lampionnenoptocht/