Les Bahasa Belanda

UJIAN BASISEXAMENINBURGERING A1

Beberapa orang cukup kewalahan dalam mempersiapkan Ujian Basisexamen Inburgering. Tapi sebagian lagi bingung, itu ujian apa sih? Mungkinkah ...

Wednesday, March 13, 2024

"Ramadhan di Belanda: Jalani Puasa di Tanah Kincir Angin!"

 

 



Halo sobat KP! Kalian pada tau gak? Ga kerasa bulan Ramadhan udah dateng lagi nih di Belanda, mulai dari 11 Maret 2024! Yup, ini juga berarti bahwa bulan suci Ramadhan di Belanda akan berakhir pada 9 April di tahun ini. Buat para sobat KP yang mungkin masih bingung, min KP ada info tentang para umat Muslim di Belanda menjalani puasa di negeri kincir angin ini. Tunggu apa lagi? Yuk, simak lebih lanjut!!

Berbicara tentang umat Muslim di Belanda, mayoritas penduduknya beragama non-Muslim. Menurut data statista yang min KP dapatkan dari https://eurydice.eacea.ec.europa.eu/, saat ini populasi di Belanda mencapai lebih dari 17,1 juta orang dan sekitar 5% dari total penduduknya adalah Muslim. Meskipun mayoritas Muslim di Belanda berasal dari Turki dan Maroko, namun karena aliran migrasi sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua, banyak individu dari berbagai negara Islam serta keturunan mereka telah menjadikan Belanda sebagai tempat tinggal baru bagi mereka dan generasi penerus mereka. Wah, ternyata latar belakang umat Muslim di Belanda beranekaragam juga ya sobat.

Oiya, menurut Wego dalam https://www.liputan6.com/, karena mayoritas penduduk Belanda merupakan non-Muslim, maka tidak ada peraturan khusus yang berlaku selama bulan Ramadhan. Namun, sebagai bentuk penghormatan terhadap kepercayaan dan kebudayaan Islam, disarankan untuk tidak makan, minum, atau berpakaian secara tidak pantas di tempat umum di daerah yang didominasi oleh penduduk Muslim gitu, sobat.

Membahas tentang bulan Ramadhan dan Belanda, para sobat KP pasti mikir, "Min, gimana suasana puasa di sana? Sama gak kayak di Indonesia? Dan berapa lama sih puasa di negara kincir angin ini?" Nah, suasana bulan Ramadhan di Belanda dan di Indonesia tentunya berbeda sobat. Karena mayoritas penduduk Belanda beragama non-Muslim, tentunya “vibes” Ramadhan kurang berasa di sana. Tapi, umat Muslim di Belanda tetap antusias menanti bulan Ramadhan, lho sobat! Hal ini terbukti dengan mulai adanya pengadaan acara-acara khusus yang diselenggarakan oleh komunitas-komunitas Muslim di Belanda. Ditambah lagi, musim panas di sini, siangnya emang bisa panas terik banget, tapi untungnya hari-hari di Belanda juga lumayan panjang, jadi umat muslim di Belanda masih punya waktu yang cukup buat ngisi perut di waktu sahur dan berbuka puasa. Untuk durasi berpuasa di Belanda kurang lebih 16,5 jam sehari, sobat. Wah, lama juga ya!

Terus, soal makanan, kita harus akuin, di Belanda ada banyak godaan makanan enak yang bisa bikin perut ngiler banget! Dari stroopwafel legit, kaastengel yang gurih, sampe oliebollen yang manis banget, semuanya tuh bisa bikin ngiler abis. Tapi tenang, min KP punya rahasia buat nahan godaan, yaitu dengan ngelakuin ibadah dengan ikhlas dan bersyukur atas rezeki yang udah kita dapet.

Tapi yang paling keren dari puasa di Belanda ini, adalah gimana kita bisa bersama-sama merasakan momen indahnya bulan Ramadhan bersama. Banyak komunitas muslim di sini yang bikin acara buka bersama di masjid atau bahkan di taman-taman kota. Jadinya, selain bisa puasa dengan penuh kekhidmatan, kita juga bisa bersosialisasi dan merasakan kebersamaan yang luar biasa.

Intinya, puasa di Belanda tuh nggak kalah seru dan penuh makna sama di negara kita. Meskipun mungkin beda tantangan dan godaannya, tapi dengan semangat yang kuat dan iman yang teguh, kita bisa lewatin puasa dengan sukses!

 Ingin tahu lebih banyak mengenai hal menarik di Belanda? Silakan follow instagram kami di @kartapustaka atau hubungi kami di 085750579272 (Admin)

Penulis: Aldonna                             

Referensi:

https://www.liputan6.com/islami/read/5545106/muslim-di-belanda-mulai-puasa-ramadan-2024-pada-11-maret-durasi-berpuasa-165-jam-sehari?page=4

https://eurydice.eacea.ec.europa.eu/national-education-systems/netherlands/population-demographic-situation-languages-and-religions

 

 

 

No comments:

Post a Comment